Andini : Membagi Ilmu Tidak Harus Mahal
Biodata
Nama: Andini Nur Bahri
Tempat tanggal lahir: Medan/ 13 juni 1987
Alamat: jln.jemadi No.37 Medan
Agama: islam
Pendidikan
SD 1996-2001 : SD Swasta Hang Tuah Belawan
SMP 2001-2003 : SMP Negeri 5 Medan
SMU 2003-2005 : SMU Negeri 3 Medan
D3 2005-2008 : USU (jurusan bahasa jepang, fakultas
budaya dan sastra)
S1 2008-2010 : USU (jurusan komunikasi, fakultas
ilmu sosial dan politik)
S2 2012 –sekarang : IAIN SU (jurusan komunikasi
islam)
Pengalaman
Organisasi
2004-2005 : ketua
OSIS SMA Negeri 3 Medan
2006-2007 : Kepala Bidang social dan budaya
pemerintah mahasiswa fakultas sastra USU
2007-2008 : koordinator Bidang pendidikan himpunan
mahasiswa jurusan bahasa jepang USU ( Hinode)
2007-2009 : Himpunan mahasiswa islam ( HMI )
2009 – sekarang : Purna caraka muda Indonesia ( PCMI
) Sumatera Utara
2009 :
pendiri Fisip Usu English Club ( Fish Club )
2011-sekarang : Ikatan Alumni Fakultas Satra
2011 : Pendiri Triple P ( Pemuda peduli panti )
2011 – sekarang : Save Street Children
Pengalaman
pelatihan
2008 : Studi banding Mahasiswa USU di Universiti Utara Malaysia ( UUM) dan Prince
Songklah University Thailand ( Beasiswa Unggulan Program dikti)
2009 : Australia Indonesia youth Exchange program/pertukaran
pemuda Indonesia-Australia ( program menteri pemuda dan olahraga )
2009 : International youth camp ( Program Menteri
Pemuda dan Olah Raga )
Pengalaman
Kerja
20008-2009 : Guru Bahasa Jepang SMA UISU medan
2008-2009 : Pengajar bahasa jepang di kursus
International Education Center
2008-2009 : Pengajar bahasa jepang di Singapore
International Academy
2009 : Karyawan magang di west one service company
perth-australia
2009 : Asisten dosen magang di Margaret river campus
Australia
2010 : Karyawan
magang Bangka botanical
News Value Client:
1. Volounteer
pengajar di panti-panti Kota Medan yang
mengajar bahasa inggris dan bahasa jepang
2. Salah
satu pendiri komunitas peduli panti (triple-p) di Kota Medan
Alasan memilih client ini :
Andini Nur Bahri lahir di medan 13 juni 1987,
merupakan mahasiswi sastra jepang d3 dan s1 ekstensi komunikasi, dan saat ini
sedang mengambil S2 di IAIN komunikasi Islam, di sela-sela kesibukannya yang
padat, Andini menyempatkan dirinya sebagai volunteer
pengajar di panti-panti di kota medan, dia mengajar bahasa inggris serta bahasa
jepang, kemudian bersama teman-temansnya dia sepakat untuk membuat komunitas
pemuda peduli panti atau lebih di kenal dengan (triple-p), kegiatan triple ini
ada bermacam ragam, selain melakukan kegiatan belajar mengajar juga melakukan kegiatan
seperti baksos ke panti-panti. Alasan kami memilih kak andini sebagai client kami karena dia merupakan
sosok yang mempuyai jiwa sosial yang tinggi dan memiliki dedikasi yang tinggi
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan peduli dengan orang-orang yang tidak
seberuntung dirinya. Didalam kesibukannya dia masih menyempakatkan dirinya
sebagai salah seorang volunteer di panti-panti untuk bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak panti.
Berawal
dari kesenangannya mengajar, ia mendirikan sebuah komunitas yang bernama Pemuda
Peduli Panti atau yang biasa disingkat dengan Triple-P (P3). Ia adalah Andini
Nur Bahri anak pertama dari 5 bersaudara. Latar belakang terbentuknya Triple P
ini melalui beberapa langkah yang lumayan panjang. “Sebelum mendirikan Triple P
ini, aku juga sempat membuka kursus bahasa Inggris untuk anak SD dan SMP” ujar Andini, begitu ia
akrab disapa. Kursus bahasa Inggris ini dinamakan Big A Power English Education Centre dengan menggunakan subsidi
pribadinya, sistem yang dipakai adalah siapa yang ingin membayar silahkan,
tetapi bagi yang tidak sanggup untuk membayar tidak akan dipungut biaya karena
kegiatan ini bukan untuk mencari materi, tetapi lebih fokus untuk mengajar
anak-anak agar bisa berbahasa Inggris dengan lancar. Untuk membangun kursus
ini, ia memanfaatkan ruang tamu neneknya yang berukuran 4x6m yang bertempat di
jalan Karantina. Pendirian kursus ini adalah murni untuk membagi ilmu yang ia
punya kepada orang-orang yang tidak seberuntung dirinya.
Pada
tahun 2008 silam, Andini pernah mengikuti studi banding mahasiswa USU di
Universiti Utara Malaysia (UUM) dan Prince of Songkla University (PSU) Thailand
yang merupakan beasiswa unggulan program dikti. Setahun berikutnya, ia terpilih
sebagai wakil dari Sumatera Utara untuk mengikuti Australian Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP), Program
Menteri Pemuda dan Olahraga. Dan ditahun yang sama, ia juga mengikuti
International Youth Camp (Program KEMENPORA).
Dengan
prestasi yang ia raih, ia bertekad untuk membagi ilmu yang ia dapatkan selama
ini. “Negara telah memberikanku beasiswa sehingga aku bisa belajar di negeri
orang, jadi sekarang saatnya lah aku memberikan kembali apa yang telah aku
dapatkan dari negara.” ujarnya.
Setahun
berlalu berjalannya kursus tersebut, jiwa sosial Andinipun semakin tumbuh. Ia
menemukan gagasan baru untuk mengajar di panti asuhan yang ada di Kota Medan
dengan mengajak beberapa teman yang ingin ikut berpartisipasi. “Syukurlah beberapa panti yang aku dan teman-teman datangi
menerima dengan sangat baik atas niat baik kami ini” ujar gadis yang mempunyai
cita-cita menjadi seorang dosen.
Lalu
bersama
teman-temannya yang memiliki pemikiran serta motivasi yang sama, munculah
sebuah ide untuk membentuk
suatu komunitas anak muda yang peduli atas kehidupan anak-anak panti. Akhirnya
tercetuslah sebuah nama Pemuda Peduli Panti atau yang lebih sering disebut
dengan Triple-P. Komunitas Triple-P ini merupakan sebuah komunitas yang peduli
terhadap anak-anak panti. Alasan mengambil kata Pemuda untuk nama komunitas ini
adalah untuk menunjukkan bahwa pemuda juga mempunyai jiwa sosial yang tinggi
salah satunya adalah peduli akan kehidupan di panti.
“Bung
Karno pernah mengatakan ‘Berikan satu pemuda kepadaku maka akan kuguncangkan
dunia’. Jadi komunitas ini adalah salah satu bentuk realisasi dari petikan
kalimat Bung Karno tersebut. Kami disini untuk membuat kehidupan anak panti
yang lebih baik. Kami ingin membuktikan bahwa anak-anak yang hidup di panti
juga bisa menjadi seseorang yang sukses dengan membekali mereka pendidikan yang
bagus.” ujar Andini dengan penuh semangat.
Komunitas
Triple-P ini merupakan sebuah komunitas yang peduli terhadap anak-anak panti,
kegiatan komunitas ini adalah lebih difokuskan pada proses mengajar. Disini
mereka bisa mengajar dengan pengetahuan yang mereka miliki, seperti mengajar
bahasa Inggris, bahas Jepang, matematika, public
speaking, dan juga nantinya direncanakan akan ada kelas fotografi, dan
pengajar di sini pada dasarnya bersifat volunteer (suka relawan) yang di
lakukan secara gratis tanpa pungutan biaya dari pihak panti. Tujuan dari komunitas
Triple-p yang di dirikan nya bersama teman-teman nya yaitu adalah menumbuhkan
rasa empati, dan memperkaya kualitas diri.
Andini
bersama teman-temannya memiliki harapan agar anak-anak yang kurang beruntung bisa mendapatkan pendidikan yang
layak, dan ketika nanti mereka besar di harapkan memiliki sebuah kemampuan dan
integritas di dalam diri mereka. Karena banyak diantara mereka yang
memiliki potensi dan berprestasi tetapi keadaan ekonomi yang membuat mereka terhalang untuk ikut
mengikuti perkembangan zaman.
Dia
mengungkapkan bahwa, “sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi
manusia yang lainnya di dalam hal kepedulian serta saling tolong menolong
terhadap orang-orang yang kurang beruntung”. Untuk itu dia akan tetap komit di
jalannya dan dia berharap kedepan akan terlahir anak-anak panti yang
berprestasi yang membuat bangga orang tua serta bangsa ini.
bagus bagus
BalasHapus