Pemrograman

[Pemrograman][bleft]

DOKTRIN KEMATIAN “TUHAN” KRISTIANI

Tuhan Kristen Merasakan Mati

Juru bicara pihak Kristen mengungkapkan kelebihan Kristen dibanding dengan Islam adalah ajaran tentang ketuhanan. Menurutnya, Allah dalam Islam itu tidak ksatria karena hanya ngumpet (sembunyi) di syurga dan hanya bisa memerintahkan kepada para malaikat untuk mengatur alam semesta raya. sedangkan dalam doktrin kristiani, Allah itu Maha Kasih dan Maha Baik. karena begitu baikknya Tuhan, dia menjelma menjadi manusia Yesus, turun ke dunia untuk menebus dosa manusia. Tuhan dalam kristiani Maha tahu, karena Tuhan pernah menjelma menjadi manusia untuk meraskan bagaimana rasanya “mati”.
Inilah kehebatan doktrin ketuhanan kristiani dibandingkan Tuhan dalam Islam. Tuhan dalam kristiani lebih Maha tahu dibandingkan Tuhan dalam Islam, karena Tuhan kristiani pernah merasakan mati, sedangkan Tuhan dalam Islam tidak.
Mendengar uraian dari juru bicara pihak Kristen yang penuh antusias, ustadz Tizar dan para peserta yang hadir terpingkal-pingkal kegelian mendengar ada orang yang bangga dengan doktrin kematian Tuhannya. namun, sang aktifis gereja itu tidak menyadari apa yang lucu dibalik tertawa sang ustadz. memang setiap orang berbeda-beda daya nalarnya.

Menguji Doktrin Ketuhanan yesus

Benarkah Yesus itu Tuhan? menurut Al-Qur'an, Yesus jelas bukan tuhan. kafir hukumnya mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan (Q.S Al-Maidah:72)
Sedangkan menurut alkitab,fakta-fakta dalam berbagai ayat menjelaskan, Yesus adalah murni manusia yang memiliki sifat-sifat emosional manusiawi. Yesus meminta pertolongan (matius 27:46)
"Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"

Yesus susah hati (matius 26:38)
lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. TinggAllah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."

Yesus menangis (yohanes 11:35)
“Maka menangislah Yesus .”

Yesus ketakutan (lukas 22:44)
“Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.”

Yesus kelaparan (matius 21:18-19)
21:18 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. 21:19 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.



Yesus diolok-olok, diludahi, disesah, dan dibunuh (markus 10:34)
“Lalu mereka itu mengolok-olokkan Dia dan meludahi Dia, serta menyesah dan membunuh Dia, tetapi pada hari yang ketiga Ia akan bangkit pula."

Yesus berdoa kepada Tuhan (lukas 22:41-45, matius 26:36)
“Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi. Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita.” (lukas 22:41-45)

Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." (matius 26:36)

Disamping itu, Yesus juga dikendalikan oleh Tuhan, mendengar firman Tuhan, bersyukur, dan berdoa kepada Tuhan. Yesus dikendalikan Tuhan: “aku tidak berbuat apa-apa dari diriku sendiri; aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar; dan penghakimanku adil, sebab aku tidak menuruti kehendakku sendiri, melainkan kehendak dia yang mengutus aku” (yohanes 5:30)
Ketergantungan Yesus kepada Tuhan ini menunjukkan bahwa Yesus benar-benar manusia yang sama sekali berbeda dengan Tuhan.

Bibel Menolak Doktrin Kematian Tuhan

Choan Seng Song, direktur sekretariat komisi iman dan tata gereja di dewan gereja-gereja se-dunia (WCC) dalam bukunya the compassionate god ( edisi bahasa indonesia: Allah yang turut menderita) melukiskan tragisnya kematian Yesus di tiang salib. dia menulis sebagai berikut:
“dan kematian Yesus bukanlah suatu kematian biasa. ini adalah suatu kematian yang penuh aib pada salib yang mengerikan. ini adalah penghinaan terhadap seluruh pengajarannya tentang kehidupan yang kekal menjadi tidak masuk akal. ia mengakhiri pengharapan akan kedatangan kerajaan Allah di muka bumi. kematian pada tiang salib adalah kematian yang mutlak”. (hal 125)

menurut alkitab (Bibel), Yesus mati di atas salib senyerahkan nyawanya kepada Tuhan. inilah yang dikenal dengan istilah the dead theology. “lalu Yesus berseru dengan suara yang nyaring: ya bapa, kedalam tangan-mu kuserahkan nyawaku”. dan sesudah berkata demikian dia menyearahkan nyawanya”. (lukas 23:46)

“dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut”. (timotius 6:16). ayat ini jelas menegaskan bahwa karakteristik Tuhan tidak takluk kepada kematian. karena Yesus menuru alkitab tealh mati, kalau begitu…..Yesus bukanlah Tuhan.

Allah Maha hidup dan Maha tahu
Islam mengajarkan bahwa Allah rabbul ‘alamin memiliki asmaul husna, diantaranya adalah al-hayyu (Maha hidup abadi) dan al-qayyum (Maha mengatur alam semesta). Allah juga memiliki sifat al-‘alim (Maha mengetahui). karena Allah menciptakan makhluk, otomatis dia Maha tahu atas segala aktifitas makhluk-nya. jadi, untuk mengetahui bagaimana rasanya menjadi manusia, Allah tidak harus menjadi manusia. subhanAllah, Maha suci Allah yang Maha tahu. segala ilmu dikuasai Allah. Allah Maha tahu atas segala sesuatu yang kelihatan ataupun yang ghaib di alam semesta ini.

19. Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat[1318] dan apa yang disembunyikan oleh hati.

[1318] Yang dimaksud dengan pandangan mata yang khianat adalah pandangan yang dilarang, seperti memandang kepada wanita yang bukan muhrimnya.

Allah swt adalah rabb yang Maha kuasa. tapi, Islam tidak membenarkan keyakinan kristiani bahwa karena Allah Maha kuasa, dia bisa berubah wujud menjadi apa saja (matius 27:50; markus 15:37; lukas 23:46; yohanes 19:30).
karena selain memiliki sifat al-hayyu yang mustahil bisa mati, sifat Allah juga berbeda dengan mahkluknya.
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." (QS. al-ikhlas 1-4)

Perbedaan Islam dan Kristen dalam hal ketuhanan sangat kontras. karena Kristen tidak mengajarkan Asmaul Husna, sehingga banyak sekali sifat-sifat aneh Tuhan dalam Alkitab yang sangat melecehkan ketuhanan itu sendiri.

Misalnya, Tuhan kelihatan kaki-Nya (keluaran 24:10), Tuhan ragu (kejadian 18:17), Tuhan pelupa sehingga tidak ingat alas kaki-nya ketika marah (ratapan yeremia 2:1), Tuhan mencukur kepala dan bulu paha (yesaya 7:20), Tuhan mengaum suatu pekik seperti yang dipekikkan pengirik-pengirik buah anggur (yeremia 25:30), Tuhan bersiul (zakaria 10:8), tuhan mengerang kesakitan seperti perempuan hamil (Yesaya 42:14), Tuhan seperti orang teler yang siuman dari mabok anggur (Mazmur 78:65) dan masih banyak lagi.

Wallahu ‘alam bisshawab
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

Tidak ada komentar :