Pemrograman

[Pemrograman][bleft]

Badai Dahsyat yang Lebih Mengerikan dari Badai Matahari

Badai moral melanda negeri kita. Kecurangan dan sifat rakus disinyalir telah merasuki segala ranah kehidupan, mulai institusi negeri, swasta, hingga rakyat jelata. Lebih memprihatinkan lagi seolah telah menjadi tradisi lumrah adanya.

Dipicu oleh materi, terutama yang bernama "uang", membuat orang sukar berpikir jernih dan berkata jujur. Maraknya kasus bertalian dengan "fulus" ini secara kasatmata kita saksikan baik di televisi maupun kehidupan.

Tayangan televisi mempertontonkan makelar kasus, korupsi, mafia hukum, suap-menyuap, membuat beberapa pejabat negara tersandung bermuara pada proyek atau tender bernilai "rupiah". Institusi yang seharusnya bersih dan berwibawa, dicederai oknum di dalamnya, seakan terbenam dalam "permainan kotor", membuat kepercayaan publik kian memudar.

Di kalangan birokrat, gratifikasi telah membuat beberapa pejabat publik gamang dalam mengutamakan nasib publik. Ada tradisi seolah hal lumrah, pegawai di lapangan, kalau tak ada "uang rokok", ajuan pembuatan KTP atau administrasi lebih sering jalan di tempat dari yang semestinya.

Di swasta, oknum kontraktor "biasa" mengerjakan proyek jauh di bawah spek yang disepakati, akibatnya banyak bangunan roboh dengan umur jauh diperkirakan. Kontraktor beralasan, semua ini dilakukan untuk menutupi "biaya siluman" yang mesti dikeluarkan sebelumnya.

Kehidupan rakyat jelata pun turut terkontaminasi. Beberapa pedagang di pasar suka nakal mengoplos barang bagus dengan barang bermutu rendah. Celakanya, ada sebagian mereka yang berani memperjualbelikan ayam tiren atau mencampurkan daging celeng untuk dijual tanpa lagi mempersoalkan halal-haram atau benar-salah.

Kasus penipuan berbagai cara dilakukan orang "kreatif" dengan memanfaatkan kealpaan masyarakat. Dengan cara mengirim via pos, telepon, sms, atau memasukan kupon pada bungkus rinso tiba-tiba konsumen diiming-imingi mendapat hadiah uang atau kendaraan tertentu, ada juga memberi fasilitas seminar di Bali buat guru dan dosen, atau berdalih undian berhadiah "premium call" juga berkedok "investasi" untuk masyarakat menengah. Semua ini ujung-ujungnya cari uang cukup merugikan dan warga kerap menjadi korban.

Badai menerpa belakangan ini kasus merebaknya video porno mirip artis menghentakkan masyarakat. Tayangan ini mudah diakses semua umur. Generasi belia harus dicekoki "racun" pornografi. Efeknya dapat mematikan akhlak, kecerdasan dan kreativitas anak-anak yang seharusnya tumbuh-kembang sesuai masanya

Menurut anda lebih mengerikan mana? badai kerusakan moral apa badai matahari seperti gambar diatas? Mengutip ucapan KH. Zainudin MZ, "Badai matahari paling parah mati, kanker mati, jantung mati, Tapi kalau moral, iman yang mati". Naudzubillahimindzalik.

sumber: edukasi.kompasiana.com dengan penambahan artikel pribadi

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

Tidak ada komentar :